Rachmat Gobel Tanam Singkong Organik

28-12-2022 /
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel melakukan uji coba penanaman singkong organik di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, di lahan seluas dua hektare pada Senin, (26/12/2022). Foto: Azka/Man

 

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang Rachmat Gobel melakukan uji coba penanaman singkong organik di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, di lahan seluas dua hektare pada Senin, (26/12/2022). Ada dua jenis singkong yang ditanam, yaitu singkong varietas Cimanggu dan singkong varietas Casesa. Adapun penanaman perdana itu selain dilakukan Gobel, juga dilakukan Pejabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer dan pejabat daerah lainnya.


“Jika uji coba di demplot ini berhasil maka akan dikembangkan di lahan seluas lima ribu hektare,” katanya. Selama ini, petani Gorontalo lebih suka menanam padi dan jagung serta tak tertarik mengembangkan pertanian singkong. Namun sesuai data, pasar dunia sangat membutuhkan tepung singkong karena lebih murah dan lebih sehat daripada tepung gandum. 

 

Selain itu, tepung singkong juga bisa digunakan untuk beragam keperluan, selain untuk pangan, juga untuk pembuatan kertas, tekstil, dan sebagainya. Jenis makanan baru, yaitu boba, juga sedang menjadi tren di dunia. Mi juga mulai memanfaatkan tepung singkong sebagai bahan dasarnya. Yang khas dari pertanian singkong yang dikembangkan Gobel adalah penggunaan pupuk organik.

 

“Dengan pupuk organik nonsubsidi ini, satu batang tanaman singkong bisa menghasilkan 30 hingga lebih dari 50 kilogram. Sedangkan dengan pertanian biasa hanya menghasilkan 10 hingga 15 kilogram per batang tanaman singkong. Jadi hasilnya jauh lebih baik,” katanya. 

 

Gobel menceritakan, dua bulan lalu ia juga melakukan uji coba penanaman padi dan jagung dengan pupuk organik di lahan demplot, yang masing-masing berluas 2 hektare. Pertumbuhannya sangat bagus, rumpunnya jauh lebih rimbun, dan warna daunnya jauh lebih hijau gelap daripada penanaman padi dan jagung yang menggunakan pupuk kimia.

 

Kerja uji coba penanaman padi, jagung, dan singkong ini dikoordinir oleh Tim Kemandirian Pangan Rakyat Gorontalo (TKP RG) yang dipimpin Rustam Akili dan bekerja sama dengan para pakar dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, dan produsen pupuk Seruniandal Citramandiri dari Bandung yang disupervisi Prof Tualar Simarmata dari Universitas Padjadjaran Bandung. 

 

Jika uji coba ini berhasil, Gobel akan mengembangkan pertanian dengan pupuk organik di Gorontalo. Selama ini, hasil pertanian padi Gorontalo hanya menghasilkan jenis beras medium sehingga tak memenuhi kualifikasi Bulog. Karena itu, beras premium di Gorontalo didatangkan dari daerah lain. Sedangkan produksi jagung di Gorontalo hanya berupa jagung untuk pakan ternak, karena itu akan ditanam juga jagung untuk pangan manusia. 

 

Sementara untuk singkong akan dikembangkan dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan ekspor. “Mengapa saya melakukan ini semua? Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi angka kemiskinan di Gorontalo. Pupuk organik ini menjanjikan produktivitas yang jauh lebih baik daripada pupuk kimia tapi harga lebih murah. Harga pupuk kimia terus naik akibat perang Rusia-Ukraina karena bahan bakunya impor dari Rusia dan Belarusia,” urai Legislator Dapil Gorontalo ini.

 

Di hari yang sama, Gobel juga meresmikan pabrik penggilingan beras dan pengeringan gabah (Rice Mill Unit dan Vertical Dryer Unit) di Desa Pangadaa, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Peresmian ini dihadiri Kepala Perwakilan BI Gorontalo Ronny Widijarto Purubaskoro. Dua alat mesin itu merupakan sumbangan dari Bank Indonesia atas prakarsa dari Rachmat Gobel untuk kemudian dikelola Koperasi Jaya Usaha Bersama yang dipimpin Roman Nasaru. 

 

Dua mesin itu merupakan produk dalam negeri yang diproduksi Purabarutama dari Kudus, Jawa Tengah. Kehadiran mesin pengering merupakan hal yang sangat strategis dalam penanganan pasca panen. Padi yang baru dipanen harus segera dikeringkan agar menghasilkan beras premium. “Selama ini caranya dijemur. Selain banyak yang tercecer, juga berisiko berasnya jadi kuning dan patah-patah karena telat kering,” kata Gobel. Dengan hadirnya alat pengering ini, katanya, selain menjadikan berasnya menjadi premium juga petani bisa menyimpan gabahnya lebih lama untuk dijual di saat harganya menguntungkan petani. 

 

Di tempat yang sama, Gobel juga menyerahkan 49 traktor untuk petani di seluruh Gorontalo, yaitu 45 traktor roda dua dan 4 traktor roda empat. Traktor ini merupakan sumbangan dari Kementerian Pertanian atas aspirasi Rachmat Gobel. Penyerahan traktor itu dilakukan oleh Koordinator Kelembagaan Alsintan Kementan, Erna Riyanti Wardhani. Setelah itu, Gobel membagikan paket sembako sumbangan dari BRI Kabupaten Gorontalo di Desa Dulamayo, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. (azk/aha)

BERITA TERKAIT
Saan Mustopa Tekankan Pentingnya Sumpah Jabatan dalam Memperjuangkan Aspirasi Rakyat
29-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui pelaksanaan sumpah jabatan yang dipegang teguh oleh...
DPR Buktikan Komitmennya, Tampung Aspirasi Publik Melalui Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024
29-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menegaskan komitmennya untuk menampung aspirasi publik seluas-luasnya dengan menggelar Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024 di...
Saan Mustopa Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Rob di Karawang
25-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Karawang - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mengunjungi warga Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat,...
180 KK di Dusun Sarakan Terancam Digusur, Saan Mustopa Dorong Pembangunan Kampung Nelayan
25-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Karawang - Sebanyak 180 kepala keluarga (KK) yang menempati lahan Pertamina di Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang,...